Alif Syamil adalah seorang anak yatim yang bermimpi ingin menjadi ustadz. Keseharian Alif di pesantren yaitu halaqah qur’an, belajar bahasa arab, shalat berjamaah, ta’lim, dan juga belajar seperti di sekolah pada umumnya. Alif adalah tipikal anak yang pendiam. Ia cenderung menutupi apa yang dia inginkan ataupun butuhkan.
Ia merupakan anak seorang guru yang pendapatannya tidak seberapa. Bu Martinah namanya. Mereka tinggal di rumah yang Bu Martinah sewa dari gaji bulanannya.
Ia sangat bersyukur atas bantuan beasiswa dari GER Indonesia untuk Alif sehingga meringankan bebannya. Alif pun lebih tenang dalam menuntut ilmu serta belajar bahasa arab dan menghafal al-qur’an berkat beasiswa yang ia terima. Beasiswa tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah seperti membeli buku, tas, sepatu, dan perlengkapan belajar. Bu Martinah tak perlu lagi berhutang demi memenuhi kebutuhan sekolah Alif.
Dalam hidup mereka banyak sekali fase naik dan turun, namun mereka memilih untuk tidak mengeluhkannya. Mereka begitu bersyukur atas segala kebaikan yang telah Allah berikan. Ia berterima kasih atas kedermawanan para donatur. Ia mendoakan semoga para donatur diberi kesehatan, panjang umur, dan kebaikannya Allah ganti dengan kebaikan yang lebih berlimpah.
Meski hidup berkekurangan dan terkadang menghadapi kesulitan namun Bu Martinah merasa bersyukur mampu melalui segala kesulitan yang ada dalam menghidupi Alif dan saudaranya.

wow